Jumat, 17 Agustus 2012
Nasehat Dalam Menyikapi Para Da’i Sufiyyah
Penanya dari Al Jazair berkata, masjid-masjid di daerah kami banyak terdapat imam-imam sufiyah yang berpandangan bahwa salafiyah itu sesat. Mereka berpegang teguh pada syaikh-syaikh sufiyah di sini, sampai-sampai mereka takut terhadap syaikh-syaikhnya sebagaimana takutnya mereka kepada Allah, bahkan lebih. Mereka tidak menerima dalil, sebagaimana syaikh-syaikh mereka juga begitu. Bagaimana bermuamalah dengan mereka dan bagaimana menasehati mereka?
Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Imam* hafizhahullah menjawab:
Mereka ini umumnya merupakan pembesarnya para penentang dakwah sunnah. Namun jangan tinggalkan mereka secara total. Sampaikan nasehatmu, lalu kepada Allah lah kita bergantung.
Namun, sikap yang diharapkan dari ahlussunnah, hendaknya mereka menyebarkan dakwah sunnah dengan hikmah… dengan hikmah… Karena dakwah ahlussunnah itu ketika orang memahaminya, ia akan merasa puas. Karena ia membuat dada lapang, hati tenang, mensucikan jiwa, menerangkan akal, memberikan keyakinan yang kokoh bagi orang yang menerimanya, bihamdillah. Tidak akan tersisa pada dirinya keraguan, syubhat, kebingungan terhadap ajaran-ajaran dakwah yang lain. Bahkan sebagaimana kami katakan, ia akan yakin dengan keyakinan yang kokoh. Jika orang mengenal dakwah ahlussunnah sedikit-demi-sedikit, ia akan meninggalkan tasawuf, rafidhah, hizbiyah, sebagaimana yang telah banyak terjadi, bihamdillah, di berbagai tempat yang tersebar dakwah ahlussunnah.
Ketahuilah aku mengajak kepada ikhwah ahlussunnah untuk bersemangat membangun masjid-masjid sunnah. Yaitu untuk menegakkan dakwah, menegakkan sunnah, mendidik umat dan menghidupkan perkara-perkara yang selayaknya dihidupkan. Masjid yang dibangun oleh ahlussunnah dan dikelola oleh ahlussunnah adalah sebab terbesar dalam penyebaran sunnah, bi idznillah rabbil ‘alamin. Tentunya dengan menerapkan sikap hikmah dan sabar terhadap para da’i sufiyah atau selain mereka. Juga sebisa mungkin bersikap lemah-lembut terhadap masyarakat, sehingga mereka sedikit-demi-sedikit mendekati sunnah.
Kita memohon kepada Allah semoga Ia memudahkan kepada kita jalan hidayah dan menghindarkan kita dari jalan kesesatan. Laa haula wa laa quwwata illa billah.
[Ditranskrip dari : http://www.olamayemen.net/Default_ar.aspx?ID=6763]
* Beliau adalah salah seorang ulama dari negeri Yaman, murid senior dari Asy Syaikh Al Allamah Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id